Jumat, 10 Februari 2017

Siklus Hidup Lebah Madu



Lebah ratu yang bertelur subur siap menghasilkan lebah pekerja dan lebah ratu, dan telur yang tidak subur menghasilkan lebah jantan. Kedua jenis telur tersebut tampaknya sama. Dari kedua  jenis telur itu, telur calon lebah pekerja jsutru yang terbanyak dihasilkan. Telur calon lebah jantan dihasilkan sejak awal musim bertelur dan jelang hijrah ke jumlah yang tidak terbatas.

Telur calon lebah pekerja diletakkan di sel yang terkecil dibanding sel untuk telur calon lebah jantan. Sel  berpenghasilan larva lebah jantan memiliki tudung lilin lebih cekung dan lebih dalam dibanding sel larva lebah betina.

Setelah tiga hari di dalam sel, telur menetas jadi larva yang tidak miliki sayap atau kaki dan tampak seperti seekor ulat dengan pakan terbanyak agar tumbuh lebih cepat. Dalam waktu singkat, tubuh
 
lebah memenuhi ruangan sel.Ketika larva memasuki fase pupa, lebah pekerja akan menutupi pintu sel rapat-rapat. Pada kondisi ini, terjadi perubahan tercepat pada tubuh pupa dengan ditandai tumbuhnya sayap dan kaki.

Setelah selesai proses metamorfosis, lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk lebah sempurna. Siklus hidup lebah madu mulai dari telur, larva, pupa dan akhirnya dewasa. Lamanya siklus hidup untuk setiap jenis lebah madu amat variatif. Awalnya, lebah ratu, pekerja dan lebah jantan  berbentuk telur selama 3 hari, lalu jadi larva selama 4-9 hari. Periode pupa mulai berbeda untuk ketiga strata lebah madu ini. Lebah pekerja (10-20 hari), lebah ratu (10-15 hari) dan lebah jantan (10-23 hari).

Sedangkan masa dewasa dimulai ratu pada hari ke-16, pekerja di hari ke-21 dan lebah  jantan pada hari ke-24.Komunikasi LebahSebagai makhluk hidup, lebah madu memiliki cara komunikasi tersendiri. Pertama, Komunikasi Lewat Feromon. Cara komunikasi lewat foremon merupakan cara yang  paling dominan yang dilakukan lebah madu. Feromon adalah senyawa kimia yang dihasilkan lebah ratu dari kelenjar hipofarink yang membawa informasi-informasi tentang kegiatan yang baru dilakukan anggota koloni sesuai keadaan yang sedang ataupun siap dihadapi.

Feromon dihasilkan secara internal, tetapi bekerja eksternal untuk menginduksi reaksi-reaksi yang mengubah tingkah laku individu dalam spesies yang sama. Penyebaran feromon dalam satu koloni lebah bisa berlangsung melalui kontak tubuh, makanan atau udara sekitar sarang. Perpindahan feromon dari lebah ratu ke lebah pekerja berlangsung saat lebah pekerja mengibaskan antena ke tubuh ratu.

Di dalam sarang, feromon siap mengatur aktivitas lebah-lebah pekerja seperti memberi makan ke anggota koloni, membuang lebah yang mati, memberi tanda bahaya dan mengenal sesama anggota koloni.

Di luar sarang, feromon sebagai daya tarik seksual untuk merangsang lebah-lebah jantan agar bisa mendekati dan mengawini ratu-ratu  perawan atau sebagai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi.Kedua, Komunikasi Lewat Tarian. Lebah pekerja lebih efektif dan efisien mencari nectar bunga atau sumber pakan dengan mengandalkan bantuan lebah pekerja pemandu lewat tari keliling (round dance).

Saat seekor lebah  pemandu (scout) mendapat sari bunga, ia sering menari di depan sarangnya sebagai kode memberi tahu lokasi sari bunga ke semua rekan.Dengan bantuan radar, para ilmuwan berhasil menjawab  pertanyaan kontroversial seputar tujuan lebah menarikan tarian-tarian aneh dan mengibaskan tubuh.

Tarian lenggak-lenggok yang populer itu berisi informasi tentang lokasi nektar (sari bunga), seperti yang diduga sejak tahun 1960-an. Awalnya, saat teori itu terungkap, terdapat banyak tanggapan skeptis sebagai akibat langsung dari ketidakyakinan mereka akan lebah yang bisa memahami pesan secara kompleks.

Para peternak lebah sudah sejak lama bertanya-tanya apa tujuan tarian itu, mengapa lebah menunjukkan tarian misterius di hadapan sarangnya sesaat setelah pulang mencari nektar. Biasanya, sebelum memasuki sarang, seekor lebah pembawa nektar melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut kala menari, di tengah kerumunan lebah lain. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisir. Bagi seorang Karl Von Frisch, ahli hewan dan pemenang nobel, sudah pernah melakukan pengamatan agak detail pada tahun1960-an. Frisch menyatakan, lebah sedang berjuang menyampaikan serangkaian instruksi tentang upaya menemukan sumber sari bunga saat menari.


Sumber Artikel :
 -Codex Alimentarius Commission. 1989.
Codex Standards of Sugars (honey). Supplement 2 to Codex Alimentarius Vol. III.
 Food and Agriculture Organization, Rome. -Hamad, Said.
Terapi Madu,
Depok : Pustaka Iman,2007. -Rakhmad R., Basuki,
“Madu dan Khasiatnya: Panduan Kesehatan dan Pe
ngobatan
 untuk
 Pribadi dan Rumah Tangga”,
Yogyakarta:1998 -Sarwono,B. 2001.
 Lebah madu
. Agro Media Pustaka, Tangerang. -Sihombing, D. T. H. 2005.
 Ilmu Ternak Lebah Madu.
 Gajah Mada University Press,Yogyakarta -Siregar, H. C. H. 2002.
 Pengaruh metode penurunan kadar air, suhu dan lama

 penyimpanan terhadap kualitas madu randu.
 Tesis. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. -Siregar, H. C. H. 2006.
 Pengantar pengenalan madu
. Paper. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Pertenakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. -Sumoprastowo, R. & R. A, Suprapto.1980.
 Beternak Lebah Madu Modern
. Bharata Karya Aksara, Jakarta -Suranto, Adji, dr, SPA,.
 Khasiat dan Manfaat Madu Herbal,
Jakarta : Agromedia Pustaka,2004. -Suriawira,U.,
 Madu untuk Kesehatan,Kebugaran dan Kecantikan
, Jakarta : Papar Sinar Sinanti,2000 -
Warisno,. “
 Budidaya Lebah Madu
,” Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1996.
 -Winarno, F.G.
 Madu, Teknologi, Khasiat, dan Analisa , Jakarta : Ghalia Indonesia ,1982

 Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya

Pembentukan Koloni Dan Sarang



Ratu menghasilkan feromon,  – senyawa kimia pemersatu koloni dalam satu kesatuan terorganisasir (Lebah Madu, Cara Beternak & Pemanfaatan, 2003). Pembentukan koloni lebah diawali dengan  pertempuran sengit antara ratu dengan calon ratu. Jika ada calon ratu baru, larva dimatikan oleh ratu.

Jika ada yang sempat lahir, ratu yang lama bertarung dengan ratu baru hingga salah satunya mati atau ratu yang kalah meninggalkan sarang diikuti sebagian lebah pekerja yang setia. Biasanya ratu yang eksodus justru ratu tua, dan kemudian membentuk koloni baru. Ratu tua yang tidak  produktif dimatikan oleh lebah pekerja dan diangkat ratu baru.

Alasan perpindahan sebuah koloni lebah untuk mencari sumber pakan baru karena di tempat lama sumber pakan dan air berkurang, sarang terlalu panas, kena gangguan penyakit atau ada  pengganggu (pemangsa) yang terus-menerus. Sarang lebah tersusun dari jajaran heksagonal yang merupakan tempat bertelur, tempat menyimpan madu dan tempat pengumpulan tepung sari bunga. Bentuk ini memiliki keunggulan dibanding bentuk bulat atau persegi (dr Adji Suranto, SpA, 2005).

Bentuk heksagonal membutuhkan bahan yang relatif sedikit, tetapi memiliki kapasitas sebagai tempat penyimpan yang maksimal. Jika sarang berbentuk bulat, tentu ada ruangan yang tidak terpakai. Jika berbentuk  persegi empat, pemakaian bahan jadi lebih banyak. Umumnya satu sarang menghasilkan sekitar 150 kg madu setiap musim.



Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya