Menurut Sarwono (2001) famili Apidae
merupakan jenis lebah penghasil madu sejati. Yang paling penting sebagai
penghasil madu dan lilin adalah lebah madu dari genus Apis.
Perbedaan Lebah Hutan Dan Lebah Ternak
:
Lebah madu hutan dari jenis Apis
dorsata sedangkan madu ternak dari jenis Apis cerana, Apis trigona,Apis indica
atau Apis melifera sehingga, otomatis juga akan mempunyai perbedaan di jenis
sarang, jenis nektar ( sumber makanan lebah) yang akhirnya akan mempengaruhi
perbedaan rasa, bau dan warna madu yang mereka hasilkan.
Madu hutan didapat dari jenis lebah
liar ( bahasa inggrisnya untuk madu hutan adalah wild honey ) yang sampai saat
ini belum dapat ditangkarkan, sedangkan madu ternak dapat ditangkarkan. Madu
lebah ternak diberi suplemen makanan tambahan berupa sirup gula, tetes tebu
atau cairan lainnya yang sejenis sedangkan madu lebah hutan ( Apis dorsata )
tidak.
Karena lebah hutan ( Apis dorsata )
membuat sarang di tempat terbuka ( batang pohon, ranting pohon ,batu
karang dll ) sehingga otomatis menjadi lebih terpengaruh akan perubahan musim dibanding
sarang lebah ternak yang berada di dalam kotak ( stup ) sehingga madu hutan,
jumlah dan waktu panen tidak pernah dapat dipastikan dengan pasti. Kadar air
standar madu hutan yang ditentukan oleh JMHI ( jaringan madu hutan indonesia )
sekitar 24% sedangkan kadar air madu ( ternak ) SNI ( setandart nasional
indonesia ) 21% .
Morfologi dan
Anatomi Lebah Madu
Morfologi ( Struktur Eksternal )
Tubuh lebah madu terdiri dari tiga
bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Seperti
halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut,
tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung
Chitin dan menutupi organ dalam.
Anatomi ( Struktur Internal )
Anatomi lebah madu dalam hal ini
meliputi sistem pencernaan, sistem penginderaan, dan sistem reproduksi. Sistem
pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah: mulut, osefagus, kantong
madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan rectum.
Sistem penginderaan pada lebah madu meliputi indera penglihat, indera
pencium, dan indera peraba. Dalam hal sistem reproduksi, organ reproduksi yang
berkembang sempurna pada lebah hanya pada lebah jantan dan ratu. Seekor lebah
ratu dewasa yang produktif dapat menelurkan 1000-2000 sel telur per hari.
Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar