Madu
berdasarkan asal nektarnya dapat digolongkan menjadi tiga bahagian yaitu :
Madu Flora adalah madu yang
dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal dari satu jenis bunga disebut
madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam bunga disebut madu poliflora.
Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis tanaman dari nektar bunga. 2.
Madu Ekstraflora adalah madu yang
dihasilkan dari nektar diluar bunga seperti daun, cabang atau batang tanaman.
Madu Embun adalah madu yang
dihasilkan dari cairan hasil suksesi serangga yang meletakkan gulanya pada
tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah madu dan disimpan dalam sarang madu.
Madu
berdasarkan proses pengambilannya menurut Sarwono (2001) dapat digolongkan
menjadi dua bahagian yaitu :
1. Madu Ekstraksi ( Extracted Honey )
Diperoleh dari sarang
yang tidak rusak dengan cara memusingkan atau memutarnya memakai alat
ekstarktor.
2. Madu Paksa ( Strained Honey ) Diperoleh dengan merusak sarang
lebah lewat pengepresan, penekanan atau lewat cara lainnya.
Nektar adalah senyawa komplek yang
dihasilkan oleh kelenjar “necterifire” tanaman dalam bentuk larutan gula dengan
konsentrasi yang bervariasi. Komponen utama dari nektar adalah sukrosa,
fruktosa dan glukosa disamping terdapat juga dalam jumlah sedikit zat-zat gula
lainnya seperti maltosa, melibiosa, rafinosa serta turunan karbohidrat lain.
Zat-zat lain yang jumlahnya sangat sedikit juga terdapat seperti asam-asam
organik, resin, protein, garam dan mineral.
Konsentrasi gula nektar bervariasi,
mulai dari 5 persen sampai 70 persen atau lebih, tergantung dari keadaan
iklimnya, jenis tanaman serta faktor lainnya. Sebelum nektar berubah menjadi
madu, maka harus mengalami proses tahapan dahulu.
Seperti tahap pengumpulan nektar
dari tanaman dan proses pengubahan nektar menjadi gula invert yang kemudian
dilanjutkan dengan pengurangan jumlah kandungan air dan pematangan madu di
sarang lebah.
Menurut para ahli, proses
penyerbukan bunga secara alami dilakukan oleh serangga, air dan angin. Di mana
hampir 80% dilakukan oleh serangga yaitu lebah madu. Dengan demikian lebah madu
membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman.
Proses pengambilan makanan yang
berupa nektar (madu) dan pollen (tepung sari bunga) dari tanaman oleh
lebah madu tidak akan menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman tersebut,
bahkan sebaliknya, akan membantu penyerbukan. Lebah menambahkan enzim dan
bahan anti mokroba selama proses pemindahan (Siregar, 2006).
Enzim utama madu adalah diastase
(amilase), invertase dan glukosa oksidase. Diastase berperan dalam menguraikan
glikogen menjadi gula-gula sederhana, invertase menguraikan sukrosa menjadi
fruktosa dan glukosa dan glukosa oksidase berperan dalam memproduksi hidrogen
peroksida serta glukosa asam glukonik (Suarez et al., 2010).
Lebah menurunkan kadang hingga
sekitar 50%, selanjutnya akan memasukkannya ke sel madu yaitu sel-sel yang
terdapat di bagian atas sisiran. Lebah pekerja masih terus mengipasi madu di
dalam sel sampai kadar air mencapai sekitar 20%, selanjutnya sel ditutupi atau
disegel dengan malam (wax).
Madu dalam sel yang tersegel disebut
madu matang dan sudah dipanen. Proses pembentukan madu yang melibatkan
banyak bunga dari berbagai tanaman dan banyak lebah menyebabkan madu dari
setiap koloni lebah memiliki komposisi kimia, penampilan fisik, maupun ciri
biologi yang khas.
Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar