Jumat, 10 Februari 2017

Jenis Madu



Madu berdasarkan asal nektarnya dapat digolongkan menjadi tiga bahagian yaitu :

Madu Flora adalah madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Yang berasal dari satu jenis  bunga disebut madu monoflora, yang berasal dari aneka ragam bunga disebut madu  poliflora. Madu polyfloral dihasilkan dari beberapa jenis tanaman dari nektar bunga. 2.

Madu Ekstraflora adalah madu yang dihasilkan dari nektar diluar bunga seperti daun, cabang atau batang tanaman.
Madu Embun adalah madu yang dihasilkan dari cairan hasil suksesi serangga yang meletakkan gulanya pada tanaman, kemudian dikumpulkan oleh lebah madu dan disimpan dalam sarang madu.
Madu berdasarkan proses pengambilannya menurut Sarwono (2001) dapat digolongkan menjadi dua bahagian yaitu :
1.      Madu Ekstraksi ( Extracted Honey )
Diperoleh dari sarang yang tidak rusak dengan cara memusingkan atau memutarnya memakai alat ekstarktor. 
2.      Madu Paksa ( Strained Honey ) Diperoleh dengan merusak sarang lebah lewat  pengepresan, penekanan atau lewat cara lainnya. 

Nektar adalah senyawa komplek yang dihasilkan oleh kelenjar “necterifire” tanaman dalam bentuk larutan gula dengan konsentrasi yang bervariasi. Komponen utama dari nektar adalah sukrosa, fruktosa dan glukosa disamping terdapat juga dalam jumlah sedikit zat-zat gula lainnya seperti maltosa, melibiosa, rafinosa serta turunan karbohidrat lain. Zat-zat lain yang jumlahnya sangat sedikit juga terdapat seperti asam-asam organik, resin, protein, garam dan mineral.

Konsentrasi gula nektar bervariasi, mulai dari 5 persen sampai 70 persen atau lebih, tergantung dari keadaan iklimnya, jenis tanaman serta faktor lainnya. Sebelum nektar berubah menjadi madu, maka harus mengalami proses tahapan dahulu.

Seperti tahap pengumpulan nektar dari tanaman dan proses pengubahan nektar menjadi gula invert yang kemudian dilanjutkan dengan pengurangan jumlah kandungan air dan pematangan madu di sarang lebah.

Menurut para ahli, proses penyerbukan bunga secara alami dilakukan oleh serangga, air dan angin. Di mana hampir 80% dilakukan oleh serangga yaitu lebah madu. Dengan demikian lebah madu membantu dalam meningkatkan produktivitas tanaman.
Proses pengambilan makanan yang  berupa nektar (madu) dan pollen (tepung sari bunga) dari tanaman oleh lebah madu tidak akan menyebabkan kerusakan pada bagian tanaman tersebut, bahkan sebaliknya, akan membantu  penyerbukan. Lebah menambahkan enzim dan bahan anti mokroba selama proses pemindahan (Siregar, 2006).

Enzim utama madu adalah diastase (amilase), invertase dan glukosa oksidase. Diastase berperan dalam menguraikan glikogen menjadi gula-gula sederhana, invertase menguraikan sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa dan glukosa oksidase berperan dalam memproduksi hidrogen  peroksida serta glukosa asam glukonik (Suarez et al., 2010).

Lebah menurunkan kadang hingga sekitar 50%, selanjutnya akan memasukkannya ke sel madu yaitu sel-sel yang terdapat di bagian atas sisiran. Lebah pekerja masih terus mengipasi madu di dalam sel sampai kadar air mencapai sekitar 20%, selanjutnya sel ditutupi atau disegel dengan malam (wax).

Madu dalam sel yang tersegel disebut madu matang dan sudah dipanen. Proses pembentukan madu yang melibatkan  banyak bunga dari berbagai tanaman dan banyak lebah menyebabkan madu dari setiap koloni lebah memiliki komposisi kimia, penampilan fisik, maupun ciri biologi yang khas.

Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar