Codex Alimentarius Commision (1983/1984)
mendefinisikan madu sebagai zat manis yang dihasilkan oleh lebah madu, berasal
dari nectar bunga yang berkembang atau disekresi tanaman yang dikumpulkan oleh
lebah, kemudian dibuah bentuk dan dikombinasikan dengan zat khusus yang ada
pada tubuh lebah, selanjutnya disimpan hingga masak pada sel-sel madu.
Definisi madu menurut Food and
Drug Administration ( FDA ) adalah produk alam yang dihasilkan
lebah dengan bahan baku nektar bunga (senyawa kompleks yang dihasilkan
oleh kelenjar necterifjier dalam bunga dan berbentuk larutan gula) dari tanaman
yang dihisap dan dikumpulkan oleh lebah madu, kemudian diolah dan disimpan
dalam sarang lebah untuk dimatangkan.
Bentuk maclu berupa cairan kental
seperti sirup, warnanya kuning pucat sampai coklat kekuningan, rasanya khas
manis dengan aroma yang enak dan segar. Madu merupakan cairan kental seperti
sirup bewarna cokelat kuning muda sampai cokelat merah yang dikumpulkan dalam
indung madu oleh lebah Apis mellifera. Konstituen dari madu adalah campuran
dekstrosa dan fruktosa dengan jumlah yang sama dan dikenal sebagai gula invert
50-90% dari gula yang tidak terinversi dan air.
Madu biasa dipalsukan dengan gula
invert buatan, sukrosa, dan glukosa cair perdagangan. Madu dapat pula
dipalsukan dengan cara pemberian suatu asupan kepada lebah berupa larutan gula
sukrosa yang bukan berasal dari nektar ( Gunawan, 2004 ).
Rasa manis madu alami sesungguhnya memang
melebihi manisnya gula karena kadar atau tingkat ke manisannya itu sedikitnya
biasa mencapai 1 ½ kali dari rasa gula putih/pasir. Namun, walaupun begitu rasa
manis madu alami disebut tidak memiliki efek-efek buruk seperti halnya yang
terkandung didalam gula putih, karena kandungan senyawa utamanya seperti yang
telah disebutkan, adalah karbohidrat (79,8%), dan air (17%). Menurut hasil
pengkajian dari para ahli, lebih dari 180 macam senyawa atau unsur dan zat
nutrisi yang ada, terkandung di dalam madu alami.
Dan jenis gula atau karbohidrat yang
terdapat di dalam madu alami yakni fruktosa, yang memiliki kadar yang
tertinggi, yaitu sedikitnya bias mencapai 38,5 gram per 100 gram madu alami.
Sementara untuk kadar glukosa, maltosa, dan sukrosanya rendah. Fruktosa atau
yang sering disebut Levulosa merupakan gula murni atau alami yang berasal dari
saripati buah-buahan. Sedangkan sukrosa merupakan gula hasil olahan manusia
yang bahan bakunya berasal dari batang pohon tebu. Oleh karena itu,
sehingga dikenal sebagai sumber energi yang akan cepat pula tercena dan diserap
serta bermanfaat sekali untuk memulihkan kelelahan setelah melakukan berbagai
aktivitas berat lainnya. Madu alami juga banyak mengandung enzim, yaitu molekul
protein yang sangat komplek yang dihasilkan oleh sel hidup dan berfungsi
sebagai katalisator, yakni : zat pengubah kecepatan reaksi dalam proses kimia
yang terjadi di dalam tubuh setiap makhluk hidup. ( Purbajaya, J.R.2007 ).
Lebah madu menghasilkan madu yang
dibuat dari nektar sewaktu musim tumbuhan berbunga. Sewaktu nektar dikumpulkan
oleh pekerja dari bunga, bahan tersebut masih mengandung air tinggi (80%) dan
juga sukrosa tinggi. Setelah lebah mengubah nectar menjadi madu, kandungan air
jadi rendah dan sukrosa diubah menjadi fruktosa dan glukosa. ( Sihombing, 1997
).
Madu tersusun atas beberapa molekul
gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti Magnesium,
Kalium, Potasium, Sodium, Klorin, Sulfur, Besi, dan Fosfat. Madu juga
mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3 yang komposisinya berubah-ubah sesuai
dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dikonsumsi lebah. Disamping
itu, didalam madu terdapat pula tembaga, yodium dan seng dalam jumlah yang kecil,
juga beberapa jenis hormon. ( Sarwono, 2001 ).
Penelitian-penelitian menunjukkan
bahwa lebah memilih bunga penghasil madu, pertama dari warna dan kedua dari
bau bunga. Madu dibuat oleh lebah dari nektar bunga. Lebah mengisapnya
dari bunga dan membawanya ke sarangnya. Setiap lebah pekerja menumpuk nektar
yang di kumpulkannya dalam suatu kantong khusus didalam tubuh yang disebut
perut madu. Setelah lebah mendepositkan nektar dalam sarang, dibiarkan sebagian
besar airnya menguap sehingga cairan semakin kental (nektar dapat mengandung
sekitar 70% air sewaktu dipungut, lebah pekerja mengipasnya dengan sayap
sehingga dapat menurunkan kadar air hingga 17%). ( Sihombing, 1997 ).
Sumber : https://www.scribd.com/doc/306456638/Pengertian-Madu-Dan-Proses-Pembuatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar